NUR
karya Niken Haidar
Nur, begitu aku menyapanya.Tersenyum tulus tergurat di bibirnya nan legam. Tiada sepatah kata terucap darinya, hanya lenggang manja tersorot ujung mata.
Hari ini entah mengapa ingin kusua. Sepekan sudah Nur tiada lenggang depan rumah. Seolah pelanggi hilang di awan biru. Aura cintanya terbang raib bersamanya.
Saat senja menjelang rona merah penuhi rasa. Sedetik detak jantung bergelora. Ternyata Nur telah kembali, kembali kekodratnya. Bergelanyut manja sesosok gadis nan elok seelok dirinya. Itulah Nur yang kini kupanggil lagi Nurdin
(joglo222023)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar