Karya Niken Haidar
Indah sejuta pesona, maghligai pernikahan yang di atas namakan cinta. Rembulan bintang seakan terus bersinar dalam jiwa. Itu hanyalah mimpi. Setelah kau habiskan maduku, sesap lenyap cintaku. Serigala busuk terpancar dirona wajah tampanmu. Pernikahan bak neraka di dunia. Demi sebuah janji yang kita ucap, demi cinta yang
dulu kita jalin. Kini nestapa yang kudapatkan.
Entah apa yang ada dalam pikirannya. Rumah hanyalah sebuah tempat singah sesaat. Segudang benih cinta kau tebarkan dimanapun persinggahan. Diam, hanya terdiam yang bisa kulakukan. Setitik kata yang terucap. Nota merah tergambar di pipi nan kerontang. Sendiri. Berdiri di pojok kamar tanpa daya kulalui hari jadi bonekamu. Terpenjara ambigu rasa yang makin membiru.
Rintih lembut, gelanyut manja, dara manis dalam dekapanmu. Bercumbu hina tanpa rasa malu. Aku hanya terdiam membisu. Kurangkul boneka putih seputih salju. Sebilah gunting tancapkan cinta terakhir. Cucuran darah memerahkan kemeja putih. Semakin merah semakin rasa hati ini.Berdarah dan berdarah bisik hatiku. “Dik..!! Tolong! Tolong! “ teriakmu dari balik kelambu . Aku hanya terdiam. Karena kau sekarang bonekaku Mas , bukan aku yang jadi bonekamu lagi.
Labkom15020624mojokerto
#inihanyaceritayagyus
reel ada ya kak
BalasHapushukum dunia
BalasHapushmmm..ngeri2 kasihan
BalasHapushmmm...kisahnya ngeri kak
BalasHapus